Minggu, 06 April 2014

Tak seenak nasi kucing



“ Hay sob! Ngapain ngelamun gitu?” Tanya simbe penuh antusias.
“ Gapapa bro! Lagi pengen aja.” Sahut hanhan dengan nada penuh kemalasan.
“ Kalau kau ngelamun dengan muka murung macam ini? Pasti ada masalah kan? Sama pacar kau itu? Sob..sob! Udah gue bilang kan, jangan kebanyakan mikirin perempuan. Lihat tuw puncak gunung? Gagah, nampak perkasa, dan menawan! Laki-laki itu ibaratkan gunung sob, jangan kau anggap dirimu bukit. Itu terlalu rendah.” Simbe coba menguatkan.
“Hehe..Kamu nampaknya sok bijak sob! Tapi ada benernya juga sih. Iya mbe, kemarin si doi ngajak putus!” sambil pasang muka melas, hanhan menimpalnya.
Simbe menepuk pundaknya lantas berkata,“Nah! Tuh kan? Baru dipancing dikit tuh kail udah kesambar. Terus apa masalahnya? Putus mah putus aja! Jodoh kan ga kemana?.”
“ Iya sih, tapi doi udah nancep nih sob! Ibarat busur panah, bidikannya tepat bersarang di lubuk yang paling dalam.”
Belum selesai hanhan bicara, simbe sudah berkomentar, “ Lubuk di perjalanan puncak lawu kamu maksud?” Hahaha... Simbe tertawa riang.
“ Itu gubuk kali mbe! Udahlah gue baru males ngebanyol nih. Rasanya masih cekit-cekit.  2 tahun bro gue kenal dia, hari ini rasanya kayak ada yang kurang. Masih ingat betul waktu pertama kali kenal pas ospek kampus dulu. Waktu sama-sama masih culun, tepat di depan fakultas pas dipanas-panasin ama senior layaknya ikan asin yang dikeringkan. Itu memori masih segar betul diingatan. Dan itu pertama kali gue dengar suaranya. Lembut seperti pasir di tanah belitong, merdu bak harmoni instrument ribuan alat musik.”
“ Coba aja han, tekan control plus A terus delete deh! Selesai urusan.” Sahut simbe asal.
“ Gue coba kasih masukan ya han, biarkan itu cerita jadi kenangan kelak kalau nanti elu tua. Lagian ngapain juga mikirin doi? Sakit kali kalau doi ga mikirin elu. Toh juga sudah gedhe, doi sudah bisa jalan sendiri kan? Sudah bisa makan sendiri pula? Pastilah dia juga bisa bertahan hidup! Kecuali saat ini doi di hutan? Tapi kalau doi di hutan, kayaknya lebih butuh gue han ketimbang elu”hehe..
“ Kalau doi sekarang sudah digandeng cowok, ya mungkin itu yang cocok untuk saat ini! Kalau di bilang jomblo itu ga normal? Ngapain juga hiraukan itu! Mending benerin diri dulu.”
“Tapi mbe...” Hanhan masih belum mau terima dengan argumentnya.
Simbe langsung menyambar,“ Gak usah pake tapi! Ibarat kata nasi kucing, ketika elu ngusahain dapatin. Itu bikin elu kenyang, apalagi kamu makannya 3 bungkus dan ga pernah bikin elu sesek dompet. Cinta itu simpel sob, tapi terkadang pikiran kita yang bikin itu ribet. Lagian elu ga pernah baca? Perempuan itu jauh lebih banyak ketimbang yang laki. Itu artinya, kita pasti dapatlah kalau pun satu. Mungkin itu bukan sekarang!  Daripada kamu mengharapkannya yang tak menghiarukanmu, mending mengharapkan-Nya yang senantiasa memikirkanmu. Kalau kamu galau? Makan nasi kucing pasti ga enak kan? Tapi pernah ga kalau nasi kucingnya yang galau? Itu rasanya gimana? Untungnya sih itu nasi ga pernah galau. Gak kaya kamu!”
NB : Buat kaum perempuan, terkadang ada lho laki-laki yang ketika kamu tinggalin dia ngrasa ga berharga lagi dan ga berarti. Mungkin, menurut saya dia terlalu sayang sama kalian. Harapan besarnya itu digantungkan dan dibiarkan bersandar lama didekatmu. Ini contoh kecil  dan real, emang benar adanya. Dan itu terlintas secara live di telingga saya. Untuk itu, buat kalian para perempuan? Jangan banyak memberi cacian kepada pasangan kalian kalau sudah tidak cocok. Dan buat kaum lelaki, buat adminya juga mungkin! Menaruh harapan besar padanya itu malah terkadang menumbuhkan kita menjadi kecil. Segala apa ang kita perbuat, kita perjuangkan? Itu semua hanya kita suguhkan untuknya. Mending kalau itu sesuai apa yang kalian inginkan? Tapi kalau sebaliknya? Mati kita! Makanya, lakukan yang terbaik itu untuk Tuhanmu, orang tuamu di rumah, dan untuk keluarga serta kerabatmu.
Dan daripada belum siap nanggung sakit karena mas apa mbak pacar, mending ga usah pacaran! Taarufan aja besok. Lha wong pacaran itu ga jauh lebih enak daripada nasi kucing! Nasi kucing bikin kamu kenyang di perut tapi ga bikin nyesek, tapi kalau pacar sudah  bikin kamu kenyang di hati tapi ujungnya nyesek juga di hati.
Kalau anda setuju, saya makasih! Kalaupun enggak, jangan marah sama adminya yahh!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar