Senin, 26 Mei 2014

Capaian Sukses

Hidup adalah sebuah perjalanan panjang, tentang pengejaran akan arti kesuksesan. Definisi sukses setiap orang pastilah berbeda, dan cara pengejarannya pun tak mungkin sama satu dengan yang lainnya. Lebih dari itu, kejarlah apa yang ingin menjadi pencapaianmu! Sukses itu ada pada mereka yang bekerja keras, dan musuh bagi kaum pemalas. Mungkin ada yang bertanya? Bagaimana dengan  kerja cerdas? Bekerja dengan cerdas pastilah dibumbui dengan kerja keras hanya saja bekerja cerdas selalu ditemani dengan kreasi dan inovasi untuk mendekatkan pada pencapaiannya.
Dan perlu diingat, lakukan semuanya dengan kebahagiaan diri? Tak jarang sob, ada yang melakukan hal pencapaian itu dengan keterpaksaan. Example, mungkin ada dari kita yang melakukan pencapaiannya dari tuntutan orang tua. Sebenarnya kita ingin belajar di jurusan ekonomi, namun orang tua menuntut kita untuk belajar di jurusan hukum. Ke depannya kita memang mampu menyelesaikan apa yang menjadi keinginan orang tua namun kita tidak menjalankannya dengan penuh kebahagiaan. Hasilnya pun akan sangat berbeda dengan yang melakukannya dengan penuh kebahagiaan.

Bayangkan saja ada dua orang pembuat roti? Yang satu membuatnya karena kesenangan akan kegiatan memasak, sementara yang satu membuat roti dengan penuh keterpaksaan? Rasanya pasti sangatlah berbeda sob, cobain aja.
Berbicara dengan pencapaian, tanyakanlah pada banyak orang disekitar kalian? Lain akan satu yang lainnya. Mereka pun membuat ceritanya dengan sikapnya masing-masing.
Dan lakukan setiap pencapaianmu dengan penuh gairah, lakukan seperti pertama kali kalian pergi ke sekolah dulu? Pesan yang sangat singkat dari teman saya, Tetapi sangat sulit untuk dijalankannya. Bukan berarti tidak bisa! Dan saya yakin, kalian mampu melakukannya.
Ingat saat pertama kali kalian pergi ke sekolah dulu? Buku sudah tersampul dengan rapi, baju disetrika  seakan tak ingin terlihat kusut, badan ini dihangatkan dengan bara semangat. Begitu indahnya jika masa-masa itu kita jalankan setiap harinya.
Dan pada dasarnya semua orang itu mampu sukses, yakinlah akan diri kalian sendiri! Jangan merasa rendah diri, tanamkan optimisme dalam setiap waktu. Hidup ini hanya perkara bagaimana cara pandang, tentang bagaimana renspon kita akan jalan hidup itu.



Bejo Kahono

Jumat, 23 Mei 2014

Totalitas tanpa batas

Setiap diri pada manusia memiliki potensi yang sangat luar biasa dalam meraih kesuksesannya, jauh lebih baik dari apa yang telah diperolehnya kini. Pastilah benar jika setiap diri kita ingin menjadi lebih baik, tanpa peduli dari mana kita, bekerjakah atau hanya seorang penggangguran, manusia yang terdidik dan tercerdaskan atau manusia yang tumbuh dan dibesarkan di jalanan. Selama diri kita memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik dan mau berusaha mewujudkannya, maka orang itu sudah memiliki sebuah persyaratan yang layak untuk menjadikannya sukses.



Langkah pertama yang wajib kita lakukan adalah dengan keluar dari zona nyaman. Sukses itu memerlukan proses dan di dalamnya terdapat banyak sekali ranjau-ranjau yang menghadang, bebatuan yang menghambat. Untuk itu berubahlah! Jadilah manusia yang mau bersusah payah untuk menjemput kemudahan, menjadi pribadi yang mampu meredam amarah, menjadi sosok yang tanpa mengeluh di saat lelah menyambut.
Perjalanan menuju sukses itu penuh dengan ketidakenakan, kepahitan, dan ketidaknyamanan. Itulah proses untuk menuju sukses. Perjalanan yang tidaklah instant! Untuk menjadi orang sukses kita tidak perlu menjadi seperti Thomas alfa Edison, chairul tanjung, ataupun ipho santoso. Pelajari saja segala potensi yang ada dalam diri kita, itu sudah lebih dari cukup, karena di situlah letak berbagai rahasia kesuksesan kita yang masih tersembunyi. Ketahuilah apa itu passionmu!

Jangan lupa tawakal dan senantiasa berdoa, karena bagaimanapun Yang Maha Esa juga sangat berperan dalam melakoni peran kehidupan kita ini. Lantas selanjutnya,  berkacamata kudalah menyikapinya. Di luaran sana akan banyak orang yang nantinya menertawakan focus kita, menghina serta merendahkan apapun keinginan yang ingin menjadi capaian kita. Tawa sinis, hinaan itu merupakan “virus of mind”, saran saya adalah lakukan dan buktikan bahwa memang kita mampu membuatnya menjadi kenyataan.
Bejo Kahono 

Sabtu, 17 Mei 2014

Beri kaki pada mimpimu

Sahabat pasti masih ingatkan dulu ketika masih Taman Kanak-Kanak? Guru sering menanyakan apa mimpi kita? Dan yang terpikir dalam otak kita saat itu kebanyakan adalah menjadi dokter gigi, guru, pilot, masinis, serta profesi-profesi yang sering kita lihat. Mimpi kita saat itu adalah gambaran apa yang sering terlihat dalam kehidupan sekitar, saat itu. Mimpi itu pula ternyata membuat kita mengoleksi mainan sesuai dengan yang kita cita-citakan. Misalkan saja ingin jadi dokter, kita setiap hari kalau siang suka sekali memainkan profesi itu ditemani tetangga sekitar dan mengunakan alat peraga berupa boneka dan lain sebagainya. Ingin menjadi tentara atau polisi, kita sering bermain polisi-polisian yang nanti menangkap penjahat, disaku celana pun tidak lupa mengantongi senapan mainan. Saya dulu juga seperti itu, bahkan tak jarang bermain di tanah lapang, pulang-pulang baju kotor, badan banyak lumpur sana sini.

Lantas setelah Sekolah Dasar, apa mimpi kita kembali dipertanyakan? Sebagai pelengkap buku tahunan. Ada sebagian yang tetap pada mimpi mereka, namun tak jarang pula ada yang mengubah mimpinya. Keinginan untuk mewujudkannya pun tiap orangnya berbeda-beda. Begitu ketika SMP, SMA? Keinginan untuk meneruskan mimpinya menjadi banyak sekali pertimbangan, disaat inilah kita mengenal apa itu kegagalan? Dari ketakutan itu ada yang menjadikannya sebagai pemantik untuk berjuang lebih keras terhadap mimpinya, ada yang ragu melangkah dengan mempertimbangkan banyak hal, ada pula yang memikirkan langkah terbaik agar tidak gagal namun tidak ada aksi hingga akhirnya hanya memikirkan ketakutan tersebut.

Di bangku kuliah itu pun kita dihadapkan kembali untuk bermimpi! Tentang mimpi, saya teringat bagaimana sikap aray dan ikal dalam buku sang pemimpi yang dengan semangat menjalani kesehariannya dan tetap menjaga mimpinya tersebut, hingga pada akhirnya mereka sampai pada apa yang ingin dicita-citakan. Nah, inilah sikap yang seharusnya ada pada diri kita, termasuk pada diri saya juga. Sikap untuk mau memberikan kaki pada mimpi-mimpi kita agar mau berjalan ke depan.

Bukankah ketakutan-ketakutan itu sebenarnya hanya kita yang membuatnya? Lupakanlah ketakutan dan beri penuh keberanian dengan mimpi kita masing-masing.
Dalam QS 13:11 saja Allah berpesan pada kita,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”,
Lebih antusias dan tetap fokuslah dengan mimpi itu! Jangan lupa, ketika kita memang banyak meminta pada-Nya kita juga harus tetap jaga apa yang diperintahkan-Nya. Jangan cuman banyak minta tanpa ada gerakan.

Tak lupa juga, fokuslah terhadap capaian apa yang ingin kita capai. Analoginya seperti kaca pembesar, yang bisa menjadikan sinar matahari yang hangat menjadi sangat panas dan mampu membakar benda yang disinarinya.

Penulis : Bejo Kahono
 

Rabu, 07 Mei 2014

climber's life, where u are?



Setiap hari dalam hidup kita bermacam-macam menu dan jenis makanan masuk dalam perut kita sebagai penganti lapar. Ada banyak rasa, ada manis, asam, pedas, pahit, tawar, dan lain sebagainya. Jika kita terlalu banyak makan yang terlalu pedas perut kita mual. Demikian halnya ketika terlalu banyaknya makanan manis yang masuk dalam perut, mungkin kita akan terkena kencing manis. Apalagi makanan yang mengandung kolestrol tinggi, mungkin juga kita akan terkena penyakit kardiovaskular. 

Sama halnya dengan kehidupan kita ini, penuh dengan berbagai macam menu makanan untuk kita santap seharinya. Ada yang baik untuk keberhasilan dan ada pula yang merusak. Jika kita ingin menikmati keberhasilan, maka kita mesti memasak dengan mengikuti resep keberhasilan. Bila selalu memasak dengan menggunakan resep kemerosotan dan kegagalan, maka itulah hidup kita. Gagal dan berhasil, adalah sebuah paketan! Dan jika ingin mencari keberhasilan dalam hidup, lupakanlah alasan. Namun jika alasan yang kamu ingin capai, lupakanlah keberhasilan.

Membicarakan tentang kegagalan dan keberhasilan mungkin hobi saya mampu mendefinisikan keberadaan kita sebenarnya ada dimana? Ya, hampir satu semester sekali saya meluangkan waktu untuk mendaki gunung. Gunung memang sangat gagah dan menawan dari kejauhan, namun menawannya gunung tersebut adalah ketika kita mendakinya? Karena apa? jika kita lihat dari kejauhan dapat dipastikan kita tidak akan melihat jika di gunung tersebut ada danau, bahkan mungkin air terjun. 

Ada 3 tipe pendaki yang dapat dikorelasikan terhadap cara pendang kita terkait keberhasilan.
Pertama, Tipe quitters atau tipe menyerah adalah tipe seseorang yang kalah sebelum berjuang. Orang seperti ini cenderung pesimis dalam memandang diri dan kehidupannya, ia tidak berani menghadapi kenyataan dan tidak mau mencoba untuk melakukan perubahan. Manusia ini lebih senang beralasan untuk hidupnya daripada meyakini mimpinya akan masa depan. Setiap harinya dilalui dengan penuh rasa minder dan tak mau mengasah potensi pada dirinya.

Kedua, Tipe campers adalah tipe berkemah atau tipe orang yang sudah merasa puas dengan apa yang di raih. Biasanya orang - orang seperti ini akan berhenti berjuang ketika ia sudah merasa nyaman dengan kondisinya. Orang seperti ini tidak akan bisa maju besar, yang ada dia hanya statis dalam menjalani hidup. Karakter berikut bisa kita lihat ketika sebenarnya puncak yang ingin kita capai kurang sebentar lagi, tetapi ia lebih memilih untuk berhenti di tempat tersebut tanpa ada keinginan untuk melanjutkannya sampai puncak. Ia beranggapan di tempat tersebut sudah mampu melihat keindahan matahari pagi.

Yang terakhir, dan saya harap diri kita semua ada pada tipe ini. Inilah tipe pendaki sejati yang tidak akan pernah pantang menyerah untuk mencapai puncak kesuksesan. Orang seperti ini tidak akan pernah terlena dengan keadaan nyaman yang di raihnya, karena ia sadar bahwa hidup adalah persaingan. Orang - orang seperti ini berani keluar dari zona nyaman yang di rasakannya saat ini, karena masih banyak perjuangan yang harus di raih.

Dalam perjalanan hidup kita, realita akan memberikan gambaran nyata ada dimana diri kita sebenarnya? Perlu digarisbawahi bahwa mimpi kita yang akan datang itu adalah bagian dari apa yang kita lakukan hari ini. Jika teman-teman berkeinginan menjadi dosen perguruan tinggi ternama? Ya belajar lebih giatlah dari yang lain! Luangkan lebih banyak waktu untuk mengulas kembali materi yang sudah disampaikan dosen di rumah atau kost kalian. Atau bermimpi menjadi karyawan perusahaan besar dengan gaji besar, ya benahilah cara pandang kalian terkait apa yang telah dilakukan? Tanamkan sifat disiplin yang tinggi dan gigih! Karena kedisiplinan akan mengantarkan kita pada hal baik di perusahaan tersebut. Atau ada sebagian kalian yang ingin menjadi pengusaha muda? Mengisi seminar wirausaha dimana-mana? Tetap lakukanlah yang terbaik hari ini! Dan jika gagal, tetap bangkit dan bangunlah! Karena kegagalan dalam berbisnis adalah pembelajaran yang sangat baik. Selalu tanamkan sikap positif dalam hidup ini. Ingat! untuk dapat menjadi pendaki sejati di kehidupan kalian maka seseroang harus mampu mendaki dan siap bertahan dalam menghadapi kesulitan yang muncul. Apapun kendala yang menghadang kita di depan? Yakinlah bahwa kendala tersebut mampu kalian lewati, dan kelak kalian akan mengibarkan bendera keberhasilan di puncak yang kalian impi-impikan sekarang!



Sukses itu kewajiban!  Dan pada dasarnya semua manusia itu mampu meraih kesuksesan, hanya saja kalian mau bergerak lebih keras atau tidak?
Bejo Kahono