Senin, 28 April 2014

Bergeraklah!



Sering sekali dalam hidup ini kita berucap, entah dalam hati atau lisan?
Coba deh kalau gue gak ngurusin ini itu, pasti kuliah nilainya bagus?
Coba aja gue anak orang kaya, yang bisa ke sana kemari? Setiap kuliah pasti tak jalani dengan semangat!
Coba deh kalau jabatan kerja gue tinggi, ngantor ga cuman naik motor! Mana panas kepanasan, hujan kehujanan.


Dan masih banyak lagi penyesalan-penyesalan yang seakan-akan menyudutkan kita untuk tidak mau bergerak dan pasrah akan nasib. Menjalani setiap hidupnya tanpa gairah, menganggap diri ini seperti robot yang tak bernaluri. Menyalahkan keadaan adalah kutukan pola pikir yang secara sengaja atau tidak kita bangun sendiri. Coba saja kita belajar pada mereka yang memulainya dari nol? Apa yang telah mereka kerjakan dulu? Pastilah yang tidak kalah penting, mereka bersahabat dengan keadaannya saat itu. Persahabatan dengan keadaan itu dibumbui pula dengan mimpi. Memang mimpi terkadang menjadi bualan buat mereka yang tak punya keberanian, guyonan buat mereka yang tidak mau beraksi. Namun mimpi menjadi penyemangat bagi sebagian yang lain agar senantiasa bergairah dalam ngejalanin hidupnya. Ingatkah kalian? Semasa pertama kali masuk sekolah dulu? Badan itu sangat bergairah untuk memulai hari, segala bekal dipersiapkan matang-matang, mimpi yang digantungkan dalam benak selalu dibayangkan dan mencoba mengejarnya dengan penuh kepastian.

Sangat dibenarkan memang, mengatakan itu lebih mudah ketimbang menjalankan. Saya juga terkadang merasakan penat ketika mencoba untuk fokus akan hal tersebut. Tetapi saya coba membangunkan kepenatan itu agar lantas pergi dari dalam diri dengan mengingat masa dimana saya pertama masuk sekolah dulu.

Ohh ya sob, kita coba balik pada pembahasan terkait pasrah akan suatu hal? Mungkin ada sebagian kita yang sudah lulus kuliah lantas menanti pengumuman penerimaan kerja? Disadari atau tidak, penantian kita untuk dipanggil wawancara kerja saja membutuhkan waktu mungkin bisa jadi satu bulan, dua bulan, atau satu semester? Jika kita hanya pasrah pada sebuah penantian? Itu artinya 6 bulan kita isi dengan hal yang tidak produktif. Namun jika 6 bulan penantian itu kita isi dengan berwirausaha misalnya, kan lumayan tuh! Setidaknya kita sudah belajar satu hal yang jauh lebih penting dari penantian. Atau kita buka kursus pelatihan? Jauh lebih produktif sob.

Bersahabatlah dengan keadaan, semua manusia pada hakekatnya mampu meraih kesuksesan, yang terpenting bagaimana sikap kita untuk mengejarnya? Jika satu, dua, tiga kali gagal? Yakinlah pada diri, pada pengejaran yang ke empat kita sukses! Bergerak dan teruslah bergerak, jalani hidup dengan penuh optimis. Dalam diri kita ada dua sisi yang hidup dan saling mencari kekuasaan. Sisi gelap dan sisi terang, keduanya beradu mencari tempat. Untuk itu, manakah yang ingin anda bangunkan kekuasaan terluas? Sisi gelap yang penuh ketakutan kah? Atau sisi terang yang dipenuhi keberanian? Saya harap sisi terang yang anda perjuangkan.


Man Taana naala ma tatamanna
Siapa yang mempunyai cita-cita, ia akan mendapatkannya.



Penulis :
Bejo Kahono

Proposal



Saya yakin pastilah ada diantara sahabat semua yang aktif berkecimpung di dunia organisasi. Ketika anda ingin membuat acara pastilah bikin proposal bukan? Selain untuk memperkuat kepengurusan secara tertulis, proposal juga mampu menyakinkan para sponsorship untuk mendukung acara tersebut. Kegiatannya pun paling banter mungkin 2 hari, 3 hari, paling lama mungkin 1 minggu. Lantas pernahkah kalian berfikir? Atau terlintas dipikiran kalian? Bagaimana jika itu berjalan dalam hitungan tahun? Yupz, itu hidup kita sob!Sudahkah anda membuat proposal hidup anda? Proposal untuk masa depan anda? Proposal yang mampu menguatkan jalur yang akan anda tempuh? Dan perlu digarisbawahi, ditulis itu akan membuat kita tidak pernah lupa daripada hanya kita ingat dalam pikiran.


Mungkin ada sebagian kita yang berguman dalam hatinya? Dan menertawakan ini?
Dalam hati anda mungkin akan mengatakan;
“Hahahaahaha...ini masih muda bro! Ngapain ribet-ribet ngurusin sama bahas masa depan? Ntar juga ada waktunya? Hidup ini panjang, kita belum ketemu tua!”
Apa iya hidup kita akan ketemu sampai nanti tua? Anda dapat pastikan itu? Banyak juga lho yang umurnya baru 20-an sudah dipanggil Yang Maha Kuasa? Kalau ada waktunya? Kapankah itu waktu yang tepat untuk memikirkan masa depan? Okelah boleh, kita positif thinking! Nanti kita semua akan ketemu masa tua itu. Aamiin. Dan dari sini kalian mau berkata lagi?
“Nah..saya akan memikirkan masa depan saya nanti kalau sudah tua!”
Bro, ketika kita tua? Kita cenderung sulit untuk bergerak seproduktif seperti saat kita muda? Kecekatan kita dalam bergerak saja sudah berbeda! Masa emas kita ada saat muda! Oleh karenanya, jauh lebih baik kalau kita asah sebaik-baiknya masa muda. Make it happen now. Not tomorrow.

Atau dari kalian ada yang akan bergumam ;
”Jalani saja hidup ini seperti air mengalir!”
Sudah anda tanamkan keyakinan benar-benar kalau hidup itu layaknya air mengalir? Air itu mengalir tak selamanya ke tempat yang bersih sob? Tak jarang juga mengalir ke tempat yang keruh, kubangan lumpur, selokan-selokan, ujungnya ke septic tank? Nah lho! Kalau air yang kamu ikuti itu ternyata berujung ke septic tank? Apa itu yang dinamakan hidup?


Membuat proposal hidup memang terkadang terkesan ribet bagi sebagian orang, tapi coba kita bayangkan? Jika kita punya mimpi besar untuk dicapai? Jika kita membaginya dalam bagian-bagian yang kecil, beban itu bisa dibagi secara lebih panjang sehingga terasa lebih ringan. Sepakat tidak? Atau masih binggung?
Begini deh gampangnya, Ambil contoh kita tiba-tiba punya keinginan membeli mobil seharga Rp 300.000.000,- dan ingin membeli hari itu juga, tanpa persiapan keuangan sebelumnya.  Jika kita berfikir menyediakan sejumlah uang itu dalam waktu itu pula, mungkin akan terasa sangat berat. Tetapi jika kita memikirkan 5 tahun yang lalu, kita menabung dalam setiap bulannya. Itu jauh lebih ringan, dan kita juga belajar dan memaknai nikmatnya bersabar. Iya atau iya? 

Untuk itu, mulai dari sekarang mulai bikin proposal hidup yuks! Yang sudah punya dan bikin, tetap fokus akan apa yang ingin dicapai ya! Yang belum, tuliskan proposal hidup kalian di binder, laptop, atau ditempel di dinding kamar kalian. Proposal hidup membuat hidup kita lebih tertata guys.
Beranilah untuk bermimpi besar!!
Bejo Kahono

Senin, 14 April 2014

Semangat 3265

Hari sabtu, 12 April 2014 perjalanan panjang akan kami mulai! Membelah jogja-jateng menggunakan kendaraan bermotor. Belajar banyak akan semangat optimisme akan sebuah target! Petualangan, ketidakmapanan yang dipertanggungjawabkan. Sebelum berangkat cuaca memang cerah saat itu. Kami berkumpul di satu titik, di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan jumlah peserta pendakian ada 23 orang yang terdiri dari 7 cewek dan 16 cowok dari berbagai universitas jogja. Tepat pukul 14.30 WIB, kami meluncur meninggalkan jogja.
Tak jauh meninggalkan jogja, hujan menguyur perjalanan kami. Dan sepanjang perjalanan suguhan tat kota menjadi hidangan yang sangat sedap dipandang mata. Bermotor dengan jarak cukup jauh dan banyak orang memang tidaklah mudah mengatur perjalanannya. Berbagai kendala kecil bermunculan, tetapi itu semua bukan halangan dan solusi selalu saja muncul lebih cepat daripada keluhan. Kami juga tak meninggalkan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk menunaikan shalat. Di Pom bensin daerah karanganyar kami berhenti untuk menunaikan kewajiban dan bertepatan pula dengan motor salah satu peserta yang bocor, dan harus ganti ban karena sobek yang cukup lebar.

Lepas shalat kami lanjutkan perjalanan, menantang hujan yang tidak juga reda. Rintik-rintik yang turun mengenai badan bak ribuan peluru senapan yang ingin menembus kulit, tetapi nikmat juga? semacam pijat relaksasi gratis dari pencinta alam raya ini. Karena saya jalan di paling belakang dan bertugas sebagai penyisir jalan memastikan semua personil lengkap. Setelah masuk gerbang tawangmanggu, satu motor tertinggal di belakang. Saya putuskan untuk berhenti sejenak, karena hujan dan jalanan yang gelap di warung soto saya berhenti. Ditemani salah satu peserta pendakian, sembari makan kami berbincang-bincang. Ada hal yang mengelitik di warung soto ini? Mungkin harga yang ditawarkan tidak masuk akal? harga soto itu seharga es susu cokelat! Satu porsinya hanya Rp 2.000,- angka yang sangat murah untuk harga di daerah ketinggian seperti ini.


Sangat saya sarankan untuk mencoba soto ini, harga memang murah! Tapi jangan salah, rasanya juga tidak kalah! Nama warungnya adalah soto sewu, mungkin kata sewu diambil dari kata cemoro sewu? Pos yang akan kami tuju. Tetapi entahlah, itu hanya persepsi saya.

Pukul 20.15 WIB kami sudah sampai semua di pos cemoro sewu, dingin yang hebat membuat kami sedikit kedinginan. Kami coba memecah kedinginan dengan obrolan santai, minum-minum, dan makan. Wajah penuh semangat tepancar dari para peserta pendakian, serasa tak sabar ingin lekas sampai puncak.





Kami ditemani 3 pemandu, teman terbaik saya! Manusia rangking dua setelah keluarga saya.

Ada Bang fajar, makhluk gimbal dengan sejuta pengalamannya. Manusia yang mungkin memang terlahir untuk alam. Yanuar, manusia penuh senyum dan berjiwa besar. Dan perempuan berkaos putih yang tidak ingin disebut namanya.

Setelah suhu badan stabil, kami memulai perjalanan. Jejak pertama, kami langkahkan pukul 22.30 WIB. 20 orang peserta ditemani tiga pemandu siap mengurai cerita baru pendakian. Swbelum memulai perjalanan hal yang tak lupa kami lakukan, meminta doa pada yang Mahakuasa atas segalanya agar diberikan kemudahan dalam tiap langkah.


Memang banyak sekali cerita mendaki dengan teman-teman baru. Keluhan banyak sekali terjadi diawal perjalanan. Dan ada pula yang sempat kram di kaki. Pesan saya untuk sahabat petualang, jangan lupa perbanyak olahraga sebelum melakukan pendakian. Olahraga mendaki itu tak semudah kita main di wahana pasar malam. Untuk itu fisik haruslah disiapkan dengan sebaik-baiknya fisik.

Pola perjalanan kami terbagi menjadi beberapa team, mereka yang cepat ada di depan disusul teman-teman yang sedikit lambat.



 Kami sampai pos dua jam 03.15 WIB, melihat fisik teman-teman ada yang sebagian memang tidak lagi mampu untuk berjalan dan angin yang juga semakin kencang. Kami ambil keputusan mendirikan tenda di pos dua dan kembali melanjutkan pendakian besok pagi jam 08.00 WIB. Tidur lelap digelapnya malam ditengah hutan tak bertuan, salah satu meditasi pendekatan diri dan pemompa nyali.

Hari minggu, tepat Pukul 08.00 WIB sesuai apa yang kami rencanakan. Setelah selesai makan dan bersih diri, perjalanan kami lanjtkan kembali. Di pos dua tenda dan carrier kami tinggal, pemandu berkaos putih yang saya ceritakan tadilah yang menjaganya. Saya bertugas jadi penyisir kembali. Dan menunggu mereka setelah sudah berjalan lebih dari 20 menit.

Jam 08.30 WIB saya baru memulai perjalanan. Dan memang benar, belum berapa lama saya berjalanan ada 4 oang di baris belakang. Inilah tugas saya, menemani mereka dan memastikan bahwa memang semua tak terjadi apa-apa selama perjalanan.





Mendaki adalah perjalanan mengenal batas kemampuan diri. Dan juga mempraktekkan apa yang banyak orang bilang, Bahwa "motivator tebaik di dunia ini adalah engkau dan Tuhanmu". Kita sendirilah yang bertugas menyugesti diri agar tetap menjaga semangatnya tidak redup. Menghilangkan perasaan lelah, meski sekujur otot rasanya ingin keluar karena beban yang di bawa berat. Inilah perjalanan yang tak banyak mampu dilakukan yang lain. Maka bersyukurlah kalian yang mampu melakukannya. Dan jangan lupa, ajarkan pada yang lain. Indonesia itu sangat indah, apalagi ketika kita lihat dari atas puncak keabadian.

Lama perjalanan, berat beban yang dibawa itu semua nampak ringan ketika puncak telah kami tapaki. Ya, pukul 11.40 WIB kami telah mengibarkan merah putih di Puncak lawu. Bendera negeri yang telah melahirkan kami, bendera negeri yang telah mendidik kami, dan bendera negeri yang menjadi penghidupan keluarga kami.



Sujud syukur atas keberhasilan ini, kebanggaan saya kepada teman-teman baru. Teman-teman hebat yang berjiwa petualang.


Indonesia ini penuh pesona sahabat,
Cintailah negeri kita seperti kita mencintai kedua orang tua kita,
Berikan yang terbaik yang kalian bisa untuk indonesia,
Kibarkanlah merah putih di dasar hatimu dan simpan rapat-rapat,
Jangan biarkan orang lain mengantinya dengan bendera lain,
Kibarkan, bentangkan seluas-luasnya agar merah putih mengepak tertiup angin,
Ciumlah bau nasionalisme negeri ini,
Hiruplah bau merah putih yang menempel ditiap pemimpi putera puteri negeri,
Dimanapun kalian,
Teriakanlah " Saya bangga punya Indonesia! "




Minggu, 06 April 2014

Bermula dengan titik

Sebagian orang mungkin lebih suka mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Namun kita nampak seperti melukai hakekat hidup kita sebagai mahkluk sosial. Mahkluk yang dalam perjalanannya membutuhkan orang lain. Seperti laba-laba yang membangun sarang, semakin luas jaring tersebut maka semakin luas pula tangkapannya. Ketika kita memiliki banyak relasi serta jaringan, itu membuat kita jauh lebih cepat dalam mengembangkan apapun terkait bakat serta minat kita.
Dan mulailah itu dengan titik! Setitik kecil itu jika kita pertemukan dengan titik yang lain maka ketika kita tarik akan membentuk sebuah garis. Itu sedikit ilmu yang saya temukan di bangku kuliah matematika. Kita hidup itu laksana titik, kita harus menemukan titik-titik yang lain agar membentuk banyak garis. Dimulai dari sekarang pulalah itu! Dari bangku sekolah ataupun kuliah kita. Mencari titik-titik terbaik. Charlie jones berkata,” lima tahun lagi anda akan sama seperti sekarang ini, kecuali dua hal! Orang-orang sekitar anda dan buku-buku yang anda baca”. Titik-titik terbaik itu memang sulit untuk kita temukan, tetapi sangat mungkin untuk menemukannya.
Di sekeliling kita, tanpa kita menyadari ternyata ada beberapa orang yang mempunyai banyak teman. Dan hampir dimana pun dia berada, pasti ada satu atau bahkan dua orang yang menyapanya. Sungguh hebat! Ada yang memang berhasil membangun jaring itu, tapi kita jarang memperhatikan dan hanya berlalu seperti tak ada yang lebih dari hal ini.


Ada sedikit tips agar kita mampu membangun banyak jaring dalam kehidupan kita :
1.      Awali dengan senyuman! Bukankah enyum juga sedekah yang paling mudah kita lakukan? Dan dari senyuman pula pancaran kebahagiaan kita akan menularkan virus-virus positif pada orang lain.
2.      Membuka dirilah kalian dan ramah terhadap siapa saja, timbulkan kesan pertama terhadap orang yang baru kita kenal merasa nyaman.
3.      Memulai dari obrolan apa yang dia sukai, jika obrolan itu kamu belum menguasai. Cukup jadilah pendengar yang baik!
4.      Jangan terlalu cuek, peduli terhadap orang lain! Maka orang lain akan peduli dengan kita.
5.      Ikut organisasi, ini jalan yang bagus banget. Selain kamu dapat keterampilan di organisasi, kamu juga akan punya banyak teman. Karena pada dasarnya Organisasi adalah tempat kamu berlatih bekerja sama dengan orang lain, saling membutuhkan, saling minta tolong. Dari berbagai kegiatan itulah kamu akan punya banyak banget teman dari berbagai kelas di sekolah dan universitas.
6.      Berbagi ilmulah dengan yang lain. Apa yang kalian kuasai saat ini, meski baru sedikit jangan sungkan untuk dibagikan tanpa pamrih dan balasan.
7.      Nah yang ketujuh, temukan caramu sendiri! Praktekan dari sekarang dan carilah sebanyak-banyaknya teman. Jangan pilih-pilih teman, semua orang baik kok pada dasarnya! Hanya di sisi manakah baiknya, itu yang harus kalian cari sendiri?
Semangat membangun banyak titik-titik kawan! Mari buatlah garis hingga membentuk jaring.

Tak seenak nasi kucing



“ Hay sob! Ngapain ngelamun gitu?” Tanya simbe penuh antusias.
“ Gapapa bro! Lagi pengen aja.” Sahut hanhan dengan nada penuh kemalasan.
“ Kalau kau ngelamun dengan muka murung macam ini? Pasti ada masalah kan? Sama pacar kau itu? Sob..sob! Udah gue bilang kan, jangan kebanyakan mikirin perempuan. Lihat tuw puncak gunung? Gagah, nampak perkasa, dan menawan! Laki-laki itu ibaratkan gunung sob, jangan kau anggap dirimu bukit. Itu terlalu rendah.” Simbe coba menguatkan.
“Hehe..Kamu nampaknya sok bijak sob! Tapi ada benernya juga sih. Iya mbe, kemarin si doi ngajak putus!” sambil pasang muka melas, hanhan menimpalnya.
Simbe menepuk pundaknya lantas berkata,“Nah! Tuh kan? Baru dipancing dikit tuh kail udah kesambar. Terus apa masalahnya? Putus mah putus aja! Jodoh kan ga kemana?.”
“ Iya sih, tapi doi udah nancep nih sob! Ibarat busur panah, bidikannya tepat bersarang di lubuk yang paling dalam.”
Belum selesai hanhan bicara, simbe sudah berkomentar, “ Lubuk di perjalanan puncak lawu kamu maksud?” Hahaha... Simbe tertawa riang.
“ Itu gubuk kali mbe! Udahlah gue baru males ngebanyol nih. Rasanya masih cekit-cekit.  2 tahun bro gue kenal dia, hari ini rasanya kayak ada yang kurang. Masih ingat betul waktu pertama kali kenal pas ospek kampus dulu. Waktu sama-sama masih culun, tepat di depan fakultas pas dipanas-panasin ama senior layaknya ikan asin yang dikeringkan. Itu memori masih segar betul diingatan. Dan itu pertama kali gue dengar suaranya. Lembut seperti pasir di tanah belitong, merdu bak harmoni instrument ribuan alat musik.”
“ Coba aja han, tekan control plus A terus delete deh! Selesai urusan.” Sahut simbe asal.
“ Gue coba kasih masukan ya han, biarkan itu cerita jadi kenangan kelak kalau nanti elu tua. Lagian ngapain juga mikirin doi? Sakit kali kalau doi ga mikirin elu. Toh juga sudah gedhe, doi sudah bisa jalan sendiri kan? Sudah bisa makan sendiri pula? Pastilah dia juga bisa bertahan hidup! Kecuali saat ini doi di hutan? Tapi kalau doi di hutan, kayaknya lebih butuh gue han ketimbang elu”hehe..
“ Kalau doi sekarang sudah digandeng cowok, ya mungkin itu yang cocok untuk saat ini! Kalau di bilang jomblo itu ga normal? Ngapain juga hiraukan itu! Mending benerin diri dulu.”
“Tapi mbe...” Hanhan masih belum mau terima dengan argumentnya.
Simbe langsung menyambar,“ Gak usah pake tapi! Ibarat kata nasi kucing, ketika elu ngusahain dapatin. Itu bikin elu kenyang, apalagi kamu makannya 3 bungkus dan ga pernah bikin elu sesek dompet. Cinta itu simpel sob, tapi terkadang pikiran kita yang bikin itu ribet. Lagian elu ga pernah baca? Perempuan itu jauh lebih banyak ketimbang yang laki. Itu artinya, kita pasti dapatlah kalau pun satu. Mungkin itu bukan sekarang!  Daripada kamu mengharapkannya yang tak menghiarukanmu, mending mengharapkan-Nya yang senantiasa memikirkanmu. Kalau kamu galau? Makan nasi kucing pasti ga enak kan? Tapi pernah ga kalau nasi kucingnya yang galau? Itu rasanya gimana? Untungnya sih itu nasi ga pernah galau. Gak kaya kamu!”
NB : Buat kaum perempuan, terkadang ada lho laki-laki yang ketika kamu tinggalin dia ngrasa ga berharga lagi dan ga berarti. Mungkin, menurut saya dia terlalu sayang sama kalian. Harapan besarnya itu digantungkan dan dibiarkan bersandar lama didekatmu. Ini contoh kecil  dan real, emang benar adanya. Dan itu terlintas secara live di telingga saya. Untuk itu, buat kalian para perempuan? Jangan banyak memberi cacian kepada pasangan kalian kalau sudah tidak cocok. Dan buat kaum lelaki, buat adminya juga mungkin! Menaruh harapan besar padanya itu malah terkadang menumbuhkan kita menjadi kecil. Segala apa ang kita perbuat, kita perjuangkan? Itu semua hanya kita suguhkan untuknya. Mending kalau itu sesuai apa yang kalian inginkan? Tapi kalau sebaliknya? Mati kita! Makanya, lakukan yang terbaik itu untuk Tuhanmu, orang tuamu di rumah, dan untuk keluarga serta kerabatmu.
Dan daripada belum siap nanggung sakit karena mas apa mbak pacar, mending ga usah pacaran! Taarufan aja besok. Lha wong pacaran itu ga jauh lebih enak daripada nasi kucing! Nasi kucing bikin kamu kenyang di perut tapi ga bikin nyesek, tapi kalau pacar sudah  bikin kamu kenyang di hati tapi ujungnya nyesek juga di hati.
Kalau anda setuju, saya makasih! Kalaupun enggak, jangan marah sama adminya yahh!!!

Sabtu, 05 April 2014

Mentalku Heiho

Setiap orang pastilah menginginkan perubahan dalam kepribadiannya, sikap mental heiho dalam seni dan teknik perang yang diajarkan oleh miyamoto musashi. Sikap yang telah berabad-abad lamanya menginspirasi bagi orang-orang jepang dan mereka banyak yang mempraktekkan sikap ini untuk kegiatan berbisnis. Keberhasilan para pengusaha jepang banyak mengambil inspirasi dari ajaran musashi.

Dengan teknik perang yang ditarik ke dalam dimensi kehidupan. Saya ingin menghubungkan teknik itu sebagai upaya perubahan kepribadian seseorang. Yang perlu kita ketahui terlebih dahulu berkenaan dengan mental heiho adalah ajaran yang mengharuskan kita untuk selalu berhati-hati dalam menentukan kebenaran serta keharusan berpendirian luas. Hal yang paling dibutuhkan untuk memiliki sikap ini adalah kelenturan pikiran serta kemampuan untuk tidak lepas kendali.


Jangan pernah tegang dan jangan lepaskan diri anda. Pertahankan agar pikiran anda tidak pernah goyah dan selalu fokus. Tenangkanlah dan jangan menghentikan kekuatan. Bila badan anda dalam keadaan istirahat, janganlah kendorkan konsentrasi anda. Bila anda bergerak cepat, jagalah agar tetap tenang dan dingin. Pikiran anda jangan terbawa oleh badan atau sebaliknya. Perhatikan pikiran anda jangan terlalu menghiraukan badan anda.

Jiwailah sepenuhnya pikiran dan janganlah terpancing oleh hal-hal yang tidak perlu. Kuatkan semangat mendasar dan bertindaklah dengan cara itu secara diam-diam. Orang kecil harus tahu seluruhnya yang disukai orang-orang besar dan orang-orang besar harus tahu seluruhnya apa yang disukai orang-orang kecil. Penting untuk memahami bahwa keduanya, yaitu orang besar dan orang kecil saling memaklumi dan tidaklah mempersulit kondisi fisiknya.

Seseorang yang benar-benar menginginkan suatu kebaikan bagi dirinya, yang harus ia pelajari bukan saja tentang kebaikan itu sendiri tapi juga memiliki pengetahuan tentang kebalikannya agar kelak dapat membedakan dengan tepat mana yang benar-benar bernilai sebagai kebenaran dan mana yang sebaliknya. Bergaulah dengan siapapun itu! Mereka putera bangsawan, mereka putera budayawan, ataupun mereka putera jalanan. Kenalilah mereka dengan sebaik-baiknya, bersikaplah terbuka akan semua pandangan mereka. Dan tertutuplah disaat mereka terbuka, karena itu juga termasuk proses pembelajaran. Kita memahami apa yang telah mereka lakukan dalam keseharian hidup, dan kita mampu memetik pelajaran.

Asahlah selalu mental heiho itu, dan menangkan dirimu dari orang lain. Jangan pernah kufur ketika engkau lebih, karena nanti kau akan tersungkur. Tetapi tetaplah bersyukur, agar hidup ini senantiasa makmur. Berkompetisi untuk menjadi lebih baik itulah arti kehidupan. Lihatlah beberapa makhluk Tuhan yang tak mampu beradaptasi ketika hujan meteor ratusan tahun silam? Mereka punah dan kita hanya mengenal sejarah. Kompetisi merupakan adaptasi perjalanan hidupmu!


Pahamilah bahwa Tuhan kita telah menganugerahkan kepada kita semua akal pikiran, pengetahuan, dan naluri yang lebih hebat dari hantu-hantu liar yang terdapat di hutan-hutan. Dan jika ingin menjadi yang terbaik, jangan engkau lalui dengan bersiul-siul riang. Jangan menuju ke sana penuh dengan jalanan yang terjal, jurang-jurang yang dalam, duri-duri yang tajam setajam taring-taring harimau pedalaman yang sekali gigit mampu merobekan tubuhmu menjadi banyak bagian. Perlu pula kita ingat, kita memiliki perisai! Yang mampu menahan semua senjata terhebat di dunia ini. Perisai itu adalah pikiran dan akal.

Dirimu itu bukan dia

Pernah kalian berfikir menjadi orang lain?
Disaat orang lain membanggakan prestasimu, namun di hati kecilmu? Engkau malah ingin menjadi bukan kamu. Kebanggaan terbesar akan dirimu agaknya goyah, berhamburan laksana badai di puncak gunung yang menderu-deru memporak-porandakan sikap kepercayaan dirimu. Engkau tersudut ditepian hutan tak berpenghuni, dan engkau tak berbuat apa-apa. Kecuali mengutuk diri. Segala apa yang telah engaku perbuatan nampaknya tak berdampak bagimu. Hanya menyalahkan dan terus menyalahkan?

Pernah kau lihat pohon yang besar nan rindang? Pohon itu pastilah punya akar yang kuat, jika tidak? Tanpa perlu dibayangkan sekalipun pasti pohon itu akan runtuh. Tanpa harus menunggu datangnya badai. Kita haruslah seperti pohon itu sobat! Berpegang teguh pada diri sekuat mungkin. Boleh kita melihat orang lain, dengan tujuan mempelajari apa yang baik dan jangan mengikuti apa yang buruk. Namun, jangan pernah engkau mencoba menjadi orang lain! Dan akar pohon itu pastilah berpijak pada tanah yang tepat, tanah yang subur yang terkandung banyak nutrisi bagi pohon itu. Tanamkan dalam diri masing-masing kita untuk selalu menyerahkan semuanya, keyakinan kita pada-Nya, agar hati ini tetap tenang.



Jalani alur cerita hidupmu sebaik mungkin, setiap kita pasti tidaklah sama jalan ceritanya. Untuk sampai ke Mahameru sekalipun banyak cara yang dilakukan dengan satu tujuan yang sama.
Berkendara menggunakan motor, mampu kita tempuh!
Naik bus, pasti juga bisa!
Berkereta sampai malang, itu juga tak sulit!
Kejarlah kesempurnaan, jangan engkau kejar kesuksesan. Kesempurnaan akan menghadirkan kesuksesan, sebaliknya kesuksesan belum tentu membawa kesempurnaan.

Tatap penuh keyakinan cerita hidupmu, dan sampaikan cerita itu kelak ketika telah berhasil mewarnainya. Biarkan kamu menjadi kamu! Tak ada orang lain selain kamu yang memahami akan dirimu sendiri. Jangan senantiasa mengiyakan apa yang diucapkan orang lain terhadapmu.

Kamulah..kamu!!!
Manusia rangking satu sedunia..
Kamulah..kamu!!!
Motivator terhebat untukmu..
Kamulah..kamu!!!
Orang yang tak pernah goyah akan ribuan cobaan..
Kamulah..kamu!!!
Manusia dengan milyaran potensi keberhasilan..
Dan..Kamulah..kamu!!!
Yang lebih mengerti dirimu, dibanding dia..