Jumat, 04 April 2014

Dorong lebih banyak

"Tanpa mimpi, hidup kita tidak akan berubah!"

Kata itu mungkin ada benarnya? terlepas juga banyak yang tidak mengaminkannya.
Mimpi, secuil kata yang mampu membangunkan kelesuhan diri terhadap penatnya duniawi.
Mimpi, layaknya sang fajar yang mampu memberi terang disaat siang dan mampu memberi sinar pada bulan ditengahnya malam.

Dan mimpi itu pula yang menjaga semangat!
Semangat kita terkadang membara layaknya api ungun diakhir acara diksar pala, namun semangat itu tidak jarang dingin tak ubahnya bongkahan es di puncak everest. Akan tetapi itu berbeda, ketika mimpi itu senantiasa kita jaga. Tak perlu menunggu dinginya semangat, mimpi itu akan memanaskan semangat kita. Menghangatkan yang dingin, dan memanaskan yang sudah hangat.

Berbicara mimpi, mungkin para pendakipun tak akan sampai puncak keabadian jika tidak berani bermimpi sebelumnya. Dan perlu diingat sahabat! Bukan perkara sejauh mana mimpi kita, yang terpenting sekeras apa yang kita lakukan terhadap mimpi itu. Batu yang besar saja ketika diguyur air terus menerus juga akan hancur. Konsistensi, semangat juang yang tinggi, dan ambisiuslah terhadap mimpi itu. Keluarlah pula kalian dari zona realistis, karena anak petani tidak seterusnya menjadi petani, anak buruh tak sepantasnya menjadi buruh sampai tujuh turunan. Bermimpilah! lakukan sampai Tuhanmu tersenyum menyaksikannya.

Kalian pernah bermimpi untuk menggapai matahari? tak perlu takut untuk menggapainya. Jika tidak mampu sampai di sana? Tenang, mungkin kalian sudah mampu sampai venus ataupun merkurius. Itu jauh lebih baik bukan? daripada tidak bermimpi dan hanya mengutuk keadaan. Kenakan pula kacamata kuda! Kenapa? Lihat saja itu kuda ketika diberi kacamata pada kusirnya? yang kuda tahu hanya maju ke depan. Apapun yang ada di depan, ditatap dengan penuh keyakinan.

Dan mungkin kita juga akan mengalami rasa penat dalam pengejaran akan mimpi itu? seperti halnya ketika mendaki, butuh bonus untuk menarik nafas.

Berhentilah sejenak, jangan terlalu lama. Berhenti terlalu lama yang akan hinggap adalah kantuk yang sangat. Dalam mengejar mimpi pun seperti itu, jika kita terlalu berlama-lama di rest area yang kita bangun, yang akan hadir dan hinggap dipikiran kutukan pesimis akan semua yang kita lakukan! Kutukan itu sama halnya kita mendahului nasib. Jangan pula kalian beranggapan ketika kita semakin dekat dengan mimpi itu tantangannya tidak lagi besar? Jembatan setan di perjalanan menuju puncak kenteng songo merbabu mungkin akan menjadi pengingat dalam diri kita, puncak memang sudah dekat! Tetapi, rintangan yang disajikan itu? juga menantang nyali! Apalagi sindoro, jalan yang ditawarkan di dekat puncak? semakin tak mudah untuk dijejaki. Kaki kita harus bekerja lebih keras!

Bakarlah hidup kita dengan bara-bara optimisme agar hidup selalu hangat dan bergairah. Nikmatilah keadaan kalian sekarang, syukuri karunia Tuhan. Jika kita dalam kepahitan, anggaplah itu jejamuan penguat kehidupan. Yakinlah! Ada saatnya gulungan awan-awan akan datang menari menyambut keberhasilan kita.

NB : ini hanyalah sudut pandang!hhe,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar