PK IMM Sains dan Teknologi sabtu, 27 September 2014 menebarkan virus-virus wirausaha teruntuk rekan-rekan akademia kampus. Lewat talkshow interaktif serta seminar kewirausahaan yang dihadiri lebih dari 180 peserta dan menghadirkan Owner dari Waroeng group Mas Jodhy Brotosuseno, Owner Jola Handmade Kak Restu Anjarwati dan Moderator Mas Rizal Kasim selaku CEO dan Founder Cera Production. Peserta yang hadir pun dari sebagian kampus yang ada di jogjakarta, mulai dari kampus negeri hingga kampus swasta.
Tema
yang kami angkat adalah “ Mandiri sebelum wisuda dengan berwirausaha! “. Karena
kami yakin, di dunia lapangan nanti ketika toga sudah dikenakan di atas kepala?
Benturan realita menghampiri kita. Bagaimana rumitnya mencari pekerjaan,
sekalipun dapat pekerjaan kita bisa jadi meninggalkan tempat kita terlahir demi
wujud loyalitas kita untuk berkarya di Perusahaan yang menerima kita. Atau
mungkin pahitnya, kita harus menunggu panggilan interview yang juga belum
nampak kepastiannya, antara lolos atau tidak, antara dipanggil atau tidak.
Dari
itulah kami berangkat, harapan kami kelak kalangan akademia kampus mampu
memberikan naungan lapangan kerja yang di dalamnya mampu memberikan pekerjaan
baru. Namun semua itu butuh proses, negeri ini pun sangat membutuhkan
pribadi-pribadi yang mau dan memiliki kemauan untuk berproses tersebut. Karena
menjadi wirausaha handal adalah rangkaian dari ratusan bahkan ribuan kegagalan.
Begitu
juga apa yang telah dialami mas jodhy brotosuseno, bisnis waroeng steaknya yang
sekarang bukanlah bisnis yang tiba-tiba besar dan beromzet milyaran.
Tutur
beliau,”Sebelum saya menemukan kuliner steak yang murah ini, saya sudah
berkali-kali berbisnis. Mulai dari jualan parcel, roti bakar, baju partai, susu
segar, dan saya juga pernah bekerja di Obonk steak! Lewat obonk steak-lah
hasrat ingin berbisnis steak itu mengebu-gebu.”
Dari
hal ini kita dapat pembelajaran, bahwa berbisnis itu seperti halnya menanam
benih. Ketika benih ditanam, tumbuh menjulur ke atas perlahan, mulai dari 2
helai daun, bertambah lagi menjadi 4 helai daun dan ranting, mulai ranting yang
mudah patah serta goyah diterpa angin, hingga menjadi pohon besar yang kuat,
rindang dengan banyaknya dedauan. Tidak ada bisnis yang mampu menjadi market
leader secara gampang! Kitapun harus melakoni itu, sebuah kebineran duniawi.
Bukan hanya perkara kita harus sukses, namun kita juga harus mau untuk menerima
kegagalan. Bagi mas jodhy sendiri yang bukan berbasic dari mahasiswa ekonomi
menyikapi gagal sebagai bayaran pembelajaran. “ Ibarat kuliah yang harus bayar
semesteran perenam bulan sekali! Begitupun gagal, karena tanpa gagal kita tidak
pernah mengetahui kekurangan apa dalam dapur bisnis yang sedang dirintis
tersebut,” ujarnya dengan santai.
Telah
puluhan tahun beliau berbisnis, dan kini bisnisnya tersebut memberikan lapangan
pekerjaan kepada sekitar 1.600 karyawan dari 80 outlet waroeng steak yang ada
di seluruh indonesia.
Itu
juga yang nampaknya kini sedang dilakoni Kak Restu Anjarwati selaku owner Jola
Handmade, di tengah-tengah kesibukannya di dunia kampus beliau juga menjalankan
bisnisnya. Sebuah bisnis industri kreatif tas yang semua pekerjaannya handmade.
Bermodal
uang dua ratus ribu rupiah, kini bisnisnya telah ngalor-ngidul mengikuti
berbagai event pameran di bawah naungan kementrian perindustrian dan koperasi.
Perempuan 23 tahun yang juga inspiratif ini seharusnya patut diikuti
kartini-kartini lainnya. Bisnis bukanlah melulu hanya bagi kaum lelaki. Meski
dulu keinginannya berwirausaha kurang didukung oleh keluarganya, kini hal itu
menjadi sebaliknya! Setelah mampu memberikan hasil dan wujud nyata.
“Berwirausaha
juga bukan perkara seberapa hasil yang diperoleh, namun sejauh mana bisnis
tersebut memberikan manfaat” tambah kak restu.
“Sudah
seharusnya, kita yang muda ini memulainya dari sekarang! Karena salah satu
kekuatan orang muda adalah besarnya kemauan untuk mengarungi lautan
ketidakpastian”sambung ketua panitia.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak sponsor yang
juga telah mendukung jalannya seminar ini.
Salam Muda! Salam Berwirausaha!
Penulis : Bejo Kahono