Sabtu, 12 Juli 2014

Bisnis di bangku kuliah? Mampukah?

Semangat Mandiri dengan berwirausaha!

Lepas nanti kita keluar dari bangku kuliah, kita akan dihadapkan pada suatu hal yang mana tak selinear matematika, meskipun matematika merupakan hubungan dalam proses menjalani hidup. Namun tak selamanya hal itu dapat dimatematikakan. Ketika kita belajar matematika, 1+1 akan menghasilkan 2. Tak demikian dengan kehidupan kita, coba kalian ambil 1 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina simpan pada 1 kandang? Seminggu, sebulan, setahun ayam itu akan bertelur. Dari jumlah telur yang dihasilkan akan mengalami proses seleksi kembali untuk menjadi seekor anak ayam. Inilah kehidupan, ilmu yang tak selamanya diajarkan pada bangku perkuliahan.

Untuk menjalani kehidupan pun kita harus menyiapkan bekal berupa finansial untuk melakukan transaksi jual beli, disini paradigma kita akan dibangun? Selamanya kita ingin menjadi konsumenkah? atau ingin menjadi produsen? Bagi saya, saya lebih suka menjadi produsen. Menjadi pihak dimana mereka yang membukakan lapangan usaha untuk mereka yang belum diijinkan mendapat pekerjaan.

Berbisnis dimasa bangku kuliah? Sulitkah? Bagi saya, tidaklah sulit! Tergantung sejauh mana keinginan kalian untuk menjalani bisnis. Sering saya temui diluaran sana ketika berbicara bisnis di masa muda, " Tidak ada waktu nih! Kuliah saja sudah padat jadwal! Bagaimana mau mengaturnya?" Namun di sisi lain, anehnya! Mereka punya waktu untuk main ke sana kemari? Punya waktu untuk pacaran?
Ada juga yang beranggapan, " Tidak ada modal nih?". Untuk menjawab ini, mas Purdi E. Candra punya konsep yang unik namun mengajarkan banyak keberanian tekad di dalamnya! BODOL ( Berani Optimis Duit Orang Lain ), Bukankah kita sebagai mahasiswa mampu membuat business plan? Kenapa tidak kalian coba tawarkan kepada para investor? Dan itupun yang saya lakukan, saya beranikan diri untuk mencari investor, dan dengan ijin-Nya, kemudahan itu telah diberikan. Perlu juga kita ketahui, tak perlu jauh-jauh diluaran sana! Di rumah kita sendiri pun ada modal yang sangat hebat yang harganya lebih mahal dari nilai nominal, orang tua! Yups, Doa orang tua. Terkadang kita sering mencari kebaikan di luaran rumah, namun terkadang kita lalaikan jutaan kebaikan di dalam rumah. Sukses kita juga tak akan lepas dari dukungan kedua orang tua. Untuk itu bersahabatlah dengan Beliau.


Ada pula yang berkata,"Bukan jurusan bisnis masak iya berbisnis?", dari pernyataan ini kita sudah ditakutkan pada sebuah keyakinan, kita takut tak mampu! Pebisnis besar saya yakin pasti datang dari jutaan atau bahkan milyaran kegagalan, hanya saja mereka menyikapi kegagalan sebagai pembelajaran. Gagal dan sukses itu paketan, lupakan alasan jika ingin sukses! Kita semua itu adalah manusia pembelajar. Coba dan coba, dari mencoba itu nantinya kita akan menemukan passion kita. Namun jika tak ingin mencoba, ya sudah! Jadikanlah bunga tidur saja. Berwirausaha itu bukanlah sebatas retorika, mata kuliah, namun ACTION!

Ada pula yang bilang," Aku bukan anak pemasaran? Gimana cara nawarin produk? Ingatkah sejarah hidup kita? Saat kita terlahir ke dunia, kita diwajibkan untuk menangis. Tangisan itu yang membuat bahagia orang tua, sanak saudara serta orang disekitar saat itu! Apa arti tangisan ini? Dalm wirausaha, tangisan inilah secara tidak langsung kita mencari perhatian kepada orang lain agar memperhatikan kita. Saat terlahir saja kita sudah diajarkan memasarkan, masak iya setelah dewasa seperti sekarang kita tak mampu? Apa karena pemasaran itu terasa kerjaan rendahan? Perlu digarisbawahi, pemasar adalah komponen penting dalam bisnis lho!

Mari mandiri selagi muda yuks! Berbisnis dari yang apa kita bisa! Indonesia masih butuh banyak lapangan kerja, kalau bukan kita yang membuatkan lapangan kerja itu? Lantas siapa lagi?



Bejo kahono ( Studentpreneur | Marketeers )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar