Rabu, 16 Juli 2014

3 hal dan 3 keterpaduan

Memikirkan memulai berbisnis di usia muda ternyata tanpa disadari kita terjebak dalam cara berfikir yang ribet! Itu pun tanpa saya sadari saya juga terjebak pada cara pandang tersebut. Kita belum memulai, kita sudah memikirkan?
- Nah, nanti kalau ga laku gimana?
- Nanti kalau bangkrut gimana?
- Nanti kalau ga dapat karyawan gimana?
Kita takut sebelum memulainya! Masih mending kalau pikiran kita itu positif!
Misalkan, nanti kalau usaha saya dibanjiri konsumen gimana ya? Nanti kalau investor pada tertarik dengan bisnis saya gimana ya? Itu justru TOP. Sayangnya kita terjebak pada pandangan yang negatif.
Mentor bisnis saya pernah berbicara dengan nada yang bisa dibilang sedikit keras dan itu sedikit menampar saya, "Sudah,mulai saja! Nanti ketika sudah memulai pasti juga akan ketemu dengan mereka yang dapat membantu menginovasi usaha kita. Jangan mikirin harus jadi market leader! Yang penting jangan lupa berdoa, jadikan usaha itu sebagai ibadah. Ibarat kata kamu dapat tugas merapikan jalanan di perbukitan, sementara yang kamu punya baru cangkul? Ya sudah, cangkul saja dulu! Daripada banyak mikir dan ga mulai-mulai?".
Memulai bisnis bukan perkara otak kiri, namun otak kanan dan otak dengkul! Saat menjalankannya, baru otak kiri. Setelah itu bagaimana memperjuangkannya? Baru di sini kita siapkan kombinasi terbaik antara ketiganya, otak kanan, otak kiri, dan terakhir otak dengkul! Inilah yang saya sebut 3 hal dan 3 keterpaduan.
Lantas bagaimana cara merubah cara pandang kita yang ribet? Solusinya hanya satu, ACTION! Mulai saja dulu. Potong urat malu kita! Kita tidak akan sukses dengan hanya mengandalkan gengsi. Tunda kesenangan dari sekarang! Dan mari kita berikrar dalam diri," Suatu saat nanti ketika yang lain hanya dapat liburan di akhir pekan! Kita mampu liburan di setiap saat kapan pun itu kita mau!"


Bejo kahono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar