Jumat, 18 Juli 2014

Beri kail, jangan ikan

Di sebuah kampung di pesisir pantai, hiduplah anak muda yang dalam hidupnya hanya menantikan ikan pemberian dari para pemancing. Ia duduk dan menanti kebaikan. Setiap kali para pemancing datang dan mengutarakan pertanyaan pada anak muda. Pemuda ini menjawab dengan pernyataan yang sama,"saya hanya menantikan 3 pemberian ikan dari kalian para pemancing yang baik hati. 3 ikan itu sudah cukup untuk makan 3 kali sehari".
Kenapa engkau tidak memancing sendiri dan menjualnya seperti kita?
Pemuda menjawab,"saya tidak pernah bisa memancing!"
Pemancing akhirnya memberikan 3 ikannya pada si pemuda.


Seminggu kemudian, sebulan selanjutnya! Anak muda ini hanya terus duduk melamun menantikan 3 ikan kebaikan pemancing. Pemuda ini tak pernah mau mencoba memancing sendiri dengan dalih ketidakmampuan dirinya dalam memancing.

Hingga suatu ketika, ada pemancing yang memberanikan diri merubah cara berpikir si anak muda ini.
Pemancing,"Wahai anak muda yang duduk di seberang! Bantu pegang kail ini. Aku harus ke warung sebentar untuk mengantarkan ikan tangkapan supaya lekas dapat dijual".
Pemuda,"sudah berulang kali aku todak dapat memancing!"
"Wahai anak muda! Cobalah dahulu, hasil seberapapun yang engkau dapat aku tak mengharapkan satupun. Ini nanti akan jadi hak kamu keseluruhan. Cobalah!" sahut pemancing.
Dengan penuh keraguan si pemuda mendatangi dan melakukan apa yang diperintahkan pemancing! Dan inilah kali pertamanya ini memancing.
"Baiklah anak muda, saya percayakan ini semua! Berapa hasil yang kau dapatkan. Nikmati hasilmu itu!"
Pemancing kemudian berlalu membawa ikan tangkapannya.

Beberapa menit berlalu, tanpa harus memelas diri pemuda telah dapat 3 ekor ikan dari hasilnya memancing. Sedikit hilang keraguan dalam dirinya. Semakin dirinya bersemangat melempar kail ke pantai. Dua, tiga jam telah berlalu! Pemuda ini tanpa disadari telah mendapatkan puluhan ikan.





Si pemilik kail pun datang, kaget ia melihat hasil yang diperoleh anak muda!
"Wahai anak muda! Hebat benar kau? Itu semua untukmu! Dan perlu kau ingat, engkau itu masih muda! Kau jauh punya tenaga yang lebih kuat daripada diriku yang tua ini. Lantas apa yang membuatmu hanya duduk termenung menanti pemberian?" kata pemancinng.
Dengan rasa malu dan tanpa seucap kata apaun si pemuda ini pergi membawa hasil tangkapannya.

Ini hanyalah cerita renungan, silahkan ambil intisarinya menurut cara berfikir kalian!
Bejo Kahono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar